Manchester City Football Club (dikenal pula sebagai Man City atau The Citizens) adalah sebuah klub sepak bola profesional dari Inggris yang bermain di Liga Premier Inggris. Klub ini adalah klub sekota dengan Manchester United dan bermarkas di Stadion Etihad, Manchester.
Pertandingan pertama dimainkan pada bulan November 1880. Pada waktu itu masih bernama St Mark's (West Gorton). Pada tahun 1887 berubah nama menjadi Ardwick A.F.C, dan pada tahun 1894 menjadi Manchester City F.C.
Mulai tahun 1980-an City mengalami masa penuh gejolak penurunan yang berpuncak pada degradasi ke tingkat ketiga sistem liga sepak bola Inggris pada tahun 1998 untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Pada waktu era Liga Primer Inggris
pertama kali dibentuk tahun 1992, City adalah salah satu pendirinya.
Tetapi prestasi klub tidak kunjung membaik, bahkan City harus
terdegradasi kembali ke tingkat kedua hingga 2 kali, sementara di ajang Piala FA sejak bergulirnya Liga Primer Inggris, prestasi terbaik City hanya sampai pada perempat-final.
Setelah mengakhiri liga di musim 2006-07 pada posisi empatbelas,
musim berikutnya prestasi klub mulai merangkak naik. Pertengahan tahun
2007 klub resmi menjadi milik milyarder Thailand yang ambisius, yang juga adalah mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra. Tapi kepemilikan Thaksin tidak berlangsung lama. Karena dituduh kasus korupsi di negeranya, akhirnya pada September 2008 Thaksin menjual kepemilikan klub kepada pengusaha yang juga anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yaitu Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.
Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan
kemudian menghabiskan ratusan jutaan poundsterling untuk membeli pemain
kelas atas agar klub menjadi kompetitif. Sukses menyusul pada tahun 2011, Manchester City lolos ke Liga Champions UEFA dan memenangkan Piala FA. Keberhasilan ini mencapai puncaknya dengan menjuarai Liga Premier Inggris 2011-12.
Sejarah
Sejarah berdirinya Manchester City Football Club, tidak terlepas dari peran seorang wanita. Pada November 1865, Arthur Connell diangkat sebagai Kepala Gereja St.Mark's di West Gorton, sebuah distrik di timur Manchester, Inggris. Putrinya Anna Connell (1855-1924) berinisiatif dan memutuskan untuk membentuk sebuah asosiasi yang mendorong para pemuda paroki untuk berolahraga.
Saat itu tingkat kejahatan dan pengangguran sangat tinggi. Mereka
percaya bahwa olahraga dapat menyatukan dan mengurangi kejahatan di
timur Manchester.
Tahun 1868 sudah terbentuk Tim Kriket Gereja St.Mark's dan mulai tahun 1875 tim kriket mulai menambahkan permainan sepakbola yang pada waktu itu mulai populer.
Akhirnya pada tahun 1880
para pemain kriket membentuk tim sepak bola dengan nama St.Marks (West
Gordon) dibawah bimbingan William Beastow dan Anna Connell (diyakini
sebagai satu-satunya wanita telah mendirikan sebuah klub sepak bola
profesional di Inggris).
Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde Road, Ardwick.
Nama klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. untuk menyesuaikan dengan
letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football
League tahun 1892. Setahun kemudian, musim 1893-94, masalah keuangan
membelit klub dan setelah direorganisasi ulang akhirnya mereka berganti
nama lagi menjadi Manchester City Football Club.
Masa kejayaan (1965-1977)
Pada musim panas tahun 1965, manajemen klub menunjuk Joe Mercer dan Malcolm Allison
sebagai manajer dan asisten manajer City. Musim 1965-66 adalah musim
ketiga City bermain di Divisi II (kasta kedua) liga sepak bola Inggris.
Setelah Joe Mercer ditunjuk sebagai manager, mereka membuat pembelian
terpentingnya pada Mike Summerbee dan Colin Bell. Musim pertama dibawah asuhan Mercer, klub memenangkan gelar juara Divisi II dan berhak promosi kembali ke Divisi I.
Dua musim berikutnya, musim 1967-1968, Manchester City menjuarai
Divisi I Liga sepak bola Inggris untuk kedua kalinya mengalahkan rival
sekotanya Manchester United yang berada di posisi kedua.[14]
Mereka memastikan gelar juara pada partai terakhir dengan kemenangan
4–3 di kandang Newcastle. Piala dan prestasi pun kemudian mulai mengalir
datang.
Musim berikutnya 1968-69, mereka memenangkan kembali Piala FA 1969 setelah di final mengalahkan Leicester City dengan skor 1-0. Setelah memenangkan Piala FA tahun 1969, City berhak tampil di Piala Winners UEFA
musim berikutnya. Tampil di Piala Winners UEFA musim 1969-70 adalah
kedua kalinya City berlaga di kompetisi Eropa, setelah pada musim
sebelumnya berlaga di Liga Champions UEFA.
Musim 1969-70, City mencatatkan diri sebagai klub pertama dari
Inggris yang bisa memenangkan dua piala domestik dan Eropa dalam satu
musim.[15] Pada tahun 1970 City memenangkan Piala Winners UEFA Eropa untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Górnik Zabrze 2–1 di final. Pada musim yang sama mereka juga memenangkan Piala Liga dengan mengalahkan West Bromwich Albion 2-1 di final yang dilangsungkan di Stadion Wembley.
Setelah itu, sepanjang awal dekade hingga pertengahan dekade 1970-an,
klub terus berusaha untuk meraih prestasi demi pretasi. Pada Piala
Winners UEFA tahun 1971, meraka hanya mencapai semi-final setelah
dikalahkan oleh Chelsea.
Pada bulan Oktober 1971 Joe Mercer mengundurkan diri dan digantikan oleh Malcolm Allison. Dibawah Allison klub kembali mengikuti kejuaraan antar klub eropa pada musim 1972-73 dengan berlaga di Liga Champions UEFA, walaupun hanya sampai di babak 1. Gelar yang diperoleh pada masa Allison adalah menjadi juara Charity Shield pada awal musim 1972-73.
Rivalitas dengan klub sekota, Manchester United,
selalu sengit. Salah satu partai yang banyak dikenang adalah pada
partai terakhir di musim liga 1973–74. Derby panas tak terelakkan
terjadi di Old Trafford tatkala baik City maupun United harus menang agar bisa selamat dari degradasi. Mantan pemain United, Denis Law, mencetak satu-satunya gol kemenangan City yang juga otomatis menyebabkan rival sekotanya United, harus degradasi ke divisi 2.
Malcolm Allison mengundurkan diri pada bulan Maret 1973 dan
digantikan oleh Johnny Hart. Hart hanya sebentar menangani klub sebelum
digantikan sementara oleh Tony Book (kapten City saat itu). Ron Saunders akhirnya menjadi manajer klub pada November 1973 hingga April 1974 dan akhirnya diganti kembali oleh mantan kapten klub yaitu Tony Book.
Dibawah Tony Book, City kembali menjadi juara Piala Liga pada tahun 1976 setelah di final mengalahkan Newcastle United dengan skor 2-1. Pada musim 1976-77 City hampir menjadi juara Liga Inggris setelah mengakhir liga pada posisi kedua, dengan hanya selisih satu point dari Liverpool. Pada masa Tony Book, City selalu berlaga di Liga Champions UEFA selama tiga musim berturut-turut, dari musim 1976-77 hingga 1978-79.
Masa sulit (1982-2001)
Setelah menjadi runner-up pada Piala FA
tahun 1981, Manchester City tidak menghasilkan gelar penting apapun dan
hanya timbul-tenggelam di Premiership. Mereka hanya promosi ke divisi
utama namun kemudian terdegradasi lagi ke divisi 2.
Musim 1982-83 klub mengakhiri liga di posisi ke-20, sehingga
menyebabkan mereka harus degradasi ke divisi II. Setelah dua musim
bermain di divisi II, musim 1985-86 mereka kembali ke divisi I, tetapi
mereka kembali terdegradasi ke divisi II dua musim kemudian setelah pada
musim 1986-87 mengakhiri liga di posisi ke-21. Musim 1989-90 City
kembali bermain di divisi I, dan sempat bermain stabil dengan selalu
mengakhiri liga di posisi ke-5 dalam dua musim berturut-turut.
Musim 1992-93 dimulai era baru dengan nama Liga Primer (bahasa Inggris: Premier League)
dimana City menjadi salah satu klub pendirinya. Tetapi perjalanan klub
di era Liga Primer tidak berlangsung mulus, bahkan cendrung terus
mengalami penurunan. Puncaknya adalah pada musim 1998-99 mereka
terdegradasi dan harus bermain sampai ke divisi 3 (sekarang bernama: Football League One). Setelah kedatangan David Bernstein pada bulan Maret 1998
sebagai chairman yang baru, City pun mulai berbenah. Beruntung, mereka
hanya satu musim bermain di divisi 3 dan kemudian promosi ke divisi 2
(sekarang bernama: Football League Championship).
Periode 2001-Sekarang
Pada tahun 2001, Kevin Keegan ditunjuk untuk menangani Citizens, pada saat itu City bermain di divisi 2 (Football League Championship). Dibawah Kevin Keegen mereka berhasil menjuarai Football League Championship dan mereka pun berhasil promosi ke Liga Utama Inggris.
Maret 2005 Keegan mundur dan Stuart Pearce
menggantikannya sebagai caretaker atau manager sementara. Penampilan
City yang cemerlang membuat Pearce diangkat sebagai manager penuh dan
musim 2005-2006 Pearce membawa City menempati urutan ke-6 Liga Utama.
Musim berikutnya penampilan City menurun drastis dan hanya menghuni
papan bawah klasemen walaupun tidak sampai terdegradasi. Pearce akhirnya
dipecat dan digantikan mantan manajer tim nasional Inggris, Sven-Göran Eriksson.
Pada saat itu Manchester City telah dimiliki oleh miliuner ambisius
yang juga bekas perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Di bawah Eriksson, City tampil perkasa pada awal kompetisi namun
mulai kehilangan keseimbangan mulai dari pertengahan kompetisi, walaupun
demikian mereka bisa mencapai zona Piala UEFA berkat penampilan fair playnya.
Thaksin yang tidak sabaran sudah ingin memecat Eriksson sebelum akhir
kompetisi jika saja tidak ditahan oleh fans Citizen yang merasa Thaksin
terlalu semena-mena dan tidak memperhatikan keinginan fans City.
Pemecatan Eriksson hanya tertunda sebentar dan benar-benar dilakukan
saat akhir kompetisi.
Mark Hughes, manager Blackburn Rovers dan juga mantan pemain kesayangan klub sekota Manchester United,
ditunjuk untuk menggantikannya. Dibawah Hughes, City berhasil menempati
posisi Liga Utama Inggris pada musim 2008-09 dan juga berhasil menembus
babak perempat-final Piala UEFA. Hughes hanya bertahan hingga setengah musim 2009–10, dimana ia digantikan oleh Roberto Mancini.
Dibawah Mancini, City berhasil menempati posisi kelima pada Liga
Utama Inggris musim 2009–10. Musim berikutnya, City berhasil menjuarai
Piala FA setelah mengalahkan Stoke City 1–0 dan berhasil menempati posisi ketiga pada Liga Utama, hanya perbedaan selisih gol saja yang membuat City gagal menggusur Chelsea
dari peringkat kedua. Musim 2011–12 menandai keberhasilan City
menyudahi 44 tahun puasa gelar juara Liga (terakhir pada tahun 1968)
dalam kompetisi yang ketat dengan Manchester United. City berhasil juara
dengan perbedaan selisih gol yang lebih baik.
Warna Klub
Seragam kandang Manchester City adalah Biru Langit dan celana Putih.
Sejak musim 2011-2012 seragam kandang city baik kaus dan celana
mengunakan warna yang sama yaitu biru langit. Asal-usul warna seragam
kandang klub tidak jelas, tetapi ada bukti bahwa klub telah menggunakan
biru langit sejak 1892 atau sebelumnya.
Sementara itu seragam tandang adalah Merah Marun, atau merah (sejak
tahun 1960-an) dan Celana Hitam. Namun dalam beberapa tahun terakhir,
beberapa warna yang berbeda telah digunakan. Sebuah brosur yang berjudul
Famous Football Clubs - Manchester City diterbitkan pada 1940-an
menunjukkan bahwa West Gorton (St. Marks) semula bermain dengan seragam
merah dan hitam. Dari laporan yang berasal dari tahun 1884
menggambarkan tim mengenakan kaus hitam membawa salib putih, yang
menunjukkan asal klub sebagai sisi gereja.
Ide untuk menggunakan kaus merah dan hitam datang dari mantan asisten
manajer Malcolm Allison, yang percaya bahwa dengan mengadopsi warna AC Milan akan mengilhami City untuk mencapai kejayaan.
Prestasi
Liga
- Liga Utama Inggris
- Juara (3): 1936–37, 1967–68, 2011–12
- Runner-up (3): 1903–04, 1920–21, 1976–77
- Juara (3): 1936–37, 1967–68, 2011–12
- Liga Championship Inggris
- Juara (7): 1898–99, 1902–03, 1909–10, 1927–28, 1946–47, 1965–66, 2001–02
- Runner-up (4): 1895–96, 1950–51, 1988–89, 1999–2000
- Juara (7): 1898–99, 1902–03, 1909–10, 1927–28, 1946–47, 1965–66, 2001–02
- Liga Satu Inggris
- Juara play-off : 1998–99
Piala
Piala FA
- Winners (5): 1904, 1934, 1956, 1969, 2011
- Runners-up (4): 1926, 1933, 1955, 1981
- Winners (5): 1904, 1934, 1956, 1969, 2011
Piala Liga
- Winner (2): 1970, 1976
- Runners-up (1): 1974
- Winner (2): 1970, 1976
FA Community Shield
- Winners (4): 1937, 1968, 1972, 2012
- Runners-up (5): 1934, 1956, 1969, 1973, 2011
- Winners (4): 1937, 1968, 1972, 2012
- Full Members Cup
- Runners-up (1): 1986
Eropa
Piala Winners UEFA
- Winners (1): 1970
ayo berkomentar dengan kata-kata yang sopan