Kesultanan Pajang adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan Kesultanan Demak.
Kompleks keraton, yang sekarang tinggal batas-batas fondasinya saja,
berada di perbatasan Kelurahan Pajang, Kota Surakarta dan Desa
Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Raja pertama adalah Jaka Tingkir
dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Kesultanan ini pun tidak mampu bertahan
lama juga dikarenakan kesruh antar kerabat
yang mengakibatkan kemunduran dan akhirnya mengalami keruntuhan seperti Kesultanan maupun kerajaan - kerajaan pendahulunya. Kemudian munculah pengganti Kesultanan Pajang yaitu Kesultanan Mataram dengan Raja pertamanya yaitu Sutawijaya yang kemudian bergelar Panembahan Senapati Ing Ngalega. Inilah sepenggal kisah jatuh bangunya Kerajaan maupun Kesultanan di Jawa.
yang mengakibatkan kemunduran dan akhirnya mengalami keruntuhan seperti Kesultanan maupun kerajaan - kerajaan pendahulunya. Kemudian munculah pengganti Kesultanan Pajang yaitu Kesultanan Mataram dengan Raja pertamanya yaitu Sutawijaya yang kemudian bergelar Panembahan Senapati Ing Ngalega. Inilah sepenggal kisah jatuh bangunya Kerajaan maupun Kesultanan di Jawa.
Kesultanan Pajang
Menurut naskah babad, Andayaningrat
gugur di tangan Sunan Ngudung saat terjadinya perang antara Majapahit
dan Demak. Ia kemudian digantikan oleh putranya, yang bernama Raden Kebo
Kenanga, bergelar Ki Ageng Pengging. Sejak saat itu Pengging menjadi
daerah bawahan Kesultanan Demak.
Beberapa tahun kemudian Ki Ageng
Pengging dihukum mati karena dituduh hendak memberontak terhadap Demak.
Putranya yang bergelar Jaka Tingkir setelah dewasa justru mengabdi ke
Demak.
Prestasi Jaka Tingkir yang cemerlang
dalam ketentaraan membuat ia diangkat sebagai menantu Sultan Trenggana,
dan menjadi bupati Pajang bergelar Hadiwijaya. Wilayah Pajang saat itu
meliputi daerah Pengging (sekarang kira-kira mencakup Boyolali dan
Klaten), Tingkir (daerah Salatiga), Butuh, dan sekitarnya.
Sepeninggal Sultan Trenggana tahun 1546,
Sunan Prawoto naik takhta, namun kemudian tewas dibunuh sepupunya,
yaitu Arya Penangsang bupati Jipang tahun 1549. Setelah itu, Arya
Penangsang juga berusaha membunuh Hadiwijaya namun gagal.
Dengan dukungan Ratu Kalinyamat (bupati
Jepara putri Sultan Trenggana), Hadiwijaya dan para pengikutnya berhasil
mengalahkan Arya Penangsang. Ia pun menjadi pewaris takhta Kesultanan Demak, yang ibu kotanya dipindah ke Pajang.
Pemberontakan Mataram
Tanah Mataram dan Pati adalah dua hadiah
Sultan Hadiwijaya untuk siapa saja yang mampu menumpas Arya Penangsang
tahun 1549. Menurut laporan resmi peperangan, Arya Penangsang tewas
dikeroyok Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi.
Ki Penjawi diangkat sebagai penguasa
Pati sejak tahun 1549. Sedangkan Ki Ageng Pemanahan baru mendapatkan
hadiahnya tahun 1556 berkat bantuan Sunan Kalijaga. Hal ini disebabkan
karena Sultan Hadiwijaya mendengar ramalan Sunan Prapen bahwa di Mataram
akan lahir kerajaan yang lebih besar dari pada Pajang.
Ramalan tersebut menjadi kenyataan
ketika Mataram dipimpin Sutawijaya putra Ki Ageng Pemanahan sejak tahun
1575. Tokoh Sutawijaya inilah yang sebenarnya membunuh Arya Penangsang.
Di bawah pimpinannya, daerah Mataram semakin hari semakin maju dan
berkembang.
Pada tahun 1582 meletus perang Pajang
dan Mataram karena Sutawijaya membela adik iparnya, yaitu Tumenggung
Mayang, yang dihukum buang ke Semarang oleh Sultan Hadiwijaya. Perang
itu dimenangkan pihak Mataram meskipun pasukan Pajang jumlahnya lebih
besar.
Keruntuhan
Sepulang dari perang, Sultan Hadiwijaya
jatuh sakit dan meninggal dunia. Terjadi persaingan antara putra dan
menantunya, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri sebagai raja
selanjutnya. Arya Pangiri didukung Panembahan Kudus berhasil naik takhta
tahun 1583.
Pemerintahan Arya Pangiri hanya
disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram. Kehidupan rakyat
Pajang terabaikan. Hal itu membuat Pangeran Benawa yang sudah tersingkir
ke Jipang, merasa prihatin.
Pada tahun 1586 Pangeran Benawa
bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu Pajang. Meskipun pada tahun 1582
Sutawijaya memerangi Sultan Hadiwijaya, namun Pangeran Benawa tetap
menganggapnya sebagai saudara tua.
Perang antara Pajang melawan Mataram dan
Jipang berakhir dengan kekalahan Arya Pangiri. Ia dikembalikan ke
negeri asalnya yaitu Demak. Pangeran Benawa kemudian menjadi raja Pajang
yang ketiga.
Pemerintahan Pangeran Benawa berakhir
tahun 1587. Tidak ada putra mahkota yang menggantikannya sehingga Pajang
pun dijadikan sebagai negeri bawahan Mataram. Yang menjadi bupati di
sana ialah Pangeran Gagak Baning, adik Sutawijaya.
Sutawijaya sendiri mendirikan Kesultanan Mataram di mana ia sebagai raja pertama bergelar Panembahan Senopati.
Download Artikelnya Di Sini
Password Di Sini
Download Artikelnya Di Sini
Password Di Sini
ayo berkomentar dengan kata-kata yang sopan