Pada dasarnya sabar bermakna "pengendalian diri" dari dorongan emosi
(perasaan) maupun rasio (pikiran). pengendalian diri terhadap perasaan
dan pikiran disebut dengan kesadaran. jadi
pada garis besarnya kesabaran adalah pemantapan kesadaran. Dan
kesadaran itulah yang mengendalikan serta mengontrol prilaku manusia
agar selalu berada dijalan yang benar.
Macam-Macam Sabar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Berikut Beberapa tips agar kita bisa menjadi orang yang sabar :
1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang
ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah,
sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
berada dalam susah payah. (QS. 90:4)
2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia
memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang
disukaiNya juga.
3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
b. Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. 2:249)
b. Mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:155-157)
c. Sabar adalah kunci
kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya:
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. 3:200).
4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab
Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat
dariNya. Inilah yang difirmankan Allah: Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. (QS. 94:5-6)
5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena
Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran.
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya
yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar
menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini
dijelaskan Allah dalam firmanNya: Dan orang-orang yang sabar karena
mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian
rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau
terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang
itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (QS.Al Ra’d 13:22)
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan.
Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
9. Menguatkan factor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi
perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan
empat perkara:
a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang
senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat
bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana
Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan
perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian
juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang
mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta
dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang
yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan.
Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah
seseorang dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi
melaksanakan perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya
merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah
akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat
menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat
bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan
diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.
ayo berkomentar dengan kata-kata yang sopan